Perbedaan Pertanian Organik dan Non-organik
Perbedaan pertanian organik dan pertanian anorganik dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
- Proses Persiapan dan Pemilihan Bibit
Bibit pada pertanian organik berasal dari tanaman alami, namun pada pertanian anorganik bibit berasal dari hasil rekayasa atau persilangan genetik.
Proses Pengolahan Tanah
Pada pertanian Anorganik sebagian besar menggunakan traktor mesin, sehingga tanah menjadi padat dan mengakibatkan organisme tanah mati.
Sedangkan pada pertanian organik tanah diolah seminimal mungkin, sehingga organime tanah tetap hidup dan memperkecil risiko kerusakan tanah.
Proses Persemaian atau Persiapan Penanaman Bibit
Pertanian organik dilakukan secara alami tanpa pestisida, sedangkan pertanian Anorganik dilakukan dengan pestisida dan bahan kimia.
Proses Penanaman
Pada pertanian organik saat proses penanaman hingga panen menggunakan teknik sejenis Bibit dan tidak ada kombinasi, sementara di pertanian organik terdapat macam-macam jenis tanaman dengan kombinasi tanaman pendamping dan tentunya menggunakan penataan tanaman yang lebih baik dari pertanian organik.
Proses Pengairan
Pertanian organik menggunakan air bersih dan bebas dari bahan kimia untuk pengairan, sedangkan pada pertanian organik menggunakan air yang sudah dicampur dengan pestisida dan bahan kimia untuk menjaga tanaman tetap sehat serta mempercepat pertumbuhan.
Proses Pemupukan
Pertanian anorganik menggunakan pupuk kimia buatan pabrik, sedangkan sebagian besar pertanian organik menggunakan pupuk kandang dan kompos buatan petani sendiri.
Proses Pengendalian Hama dan Penyakit
Pertanian organik menggunakan pestisida dan zat kimia lainnya, sedangkan pertanian organik menggunakan pengendalian dengan manual dan pertimbangan alam.
Proses Panen Produksi
Hasil panen pertanian organik lebih bersih dan sehat untuk dikonsumsi, sementara hasil pertanian anorganik kurang baik dan kemungkinan sudah tercemar zat kimia.
Sumber : agt
0 Response to "Perbedaan Pertanian Organik dan Non-organik"
Posting Komentar